Kesedihan Aldha Refa saat Okky Bisma Korban Sriwijaya Air Dimakamkan Hari Ini: Doain Aku Kuat

Pramugari Aldha Refa mengungkapkan kesedihan sebelum menghadiri penyerahan
jenazah sang suami, Okky Bisma, korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 rute
Jakarta-Pontianak.
Rencananya jenazah Okky Bisma akan diambil dan dimakamkan pihak keluarga
pada Kamis pagi (13/1).
Ayah kandung Okky Bisma, Supeno Hendi Kuswanto menjelaskan, jenazah putranya
akan diambil setelah mendapatkan konfirmasi dari pihak Tim Disaster Victim
Identification (DVI) RS Polri Kramatjati.
“Saya ke sini keperluannya konfirmasi untuk pengambilan jenazah besok. Saya
melakukan ambil jenazah pada pukul 10.00 WIB, ”ujar Supeno kepada wartawan
pada Rabu (13/1/2021).
Supeno menuturkan, pihak keluarga akan langsung memakamkan jenazah Okky
setelah diambil.
Rencananya, jenazah Okky akan dimakamkan di kawasan Balekambang, Condet,
Jakarta Timur, dekat kediamannya.
Melalui instagram pribadinya, Aldha Refa membagikan postingan berupa potret
kebersamaannya dengan Okky Bisma di sebuah pesawat.
Dalam postingan tersebut, ia menuliskan rencananya untuk menjemput jenazah
Okky Bisma.
"Sayang, amih jemput apih ya bentar lagi. Amih antar apih pulang, doain amih
ya sayang. Doain amih kuat, tunggu amih ya pihh," tulisnya.
Tak cuma potret kebersamaannya, Aldha Refa pun meminta doa untuk
kekuataannya menghadapi kenyataan.
"Doain amih ya pih," tulisnya melalui Insta Story dengan latar belakang
warna hitam.
Postingan itu sontak menuai banyak dukungan dari pengguna media sosial Instagram.
Banyak netizen mendoakan kepergian Okky Bisma.
"Turut berduka cita, semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah Swt, Amin...."
"Al-fatihah.."
"InsyAllah ka Oky sudah di Surga Nya Allah kuat ya kaka ..."
Pada Selasa (12/1/2021), tim DVI berhasil mengidentifikasi satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yakni atas nama Okky Bisma.
Okky Bisma berusia 30 tahun, warga Kramatjati, Jakarta Timur.
Okky 'berhasil' berkat 'sidik jari ante mortem dan post mortem .
"Kami menemukan 12 titik yang tepat (pada jari telunjuk kanan) dan itu untuk memastikan bahwa orang ini adalah orang yang sama," ujar Kapusinafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto, Senin.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB. Pihak Air Traffic Controller (ATC) menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.
Akta Kematian Okky Bisma Diserahkan
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri akan menyerahkan akta kematian Okky Bisma (30) kepada pihak keluarga pada Selasa (12/1/2021).
Almarhum Okky merupakan korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang pertama teridentifikasi.
“Kami menerbitkan akte kematian atas nama Bapak Okky Bisma dan hari ini akan kami serahkan kepada keluarga yang mewakili korban,” ucap Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa.
Zudan syarat tidak ada persyaratan yang rumit dalam publikasi akta kematian para korban.
Ia menambahkan, proses selanjutnya akan mendukung oleh pihak Jasa Raharja.
Dalam pertemuan pers yang sama, Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding mengungkapkan, pihaknya akan menyerahkan santunan kepada ahli waris Okky.
“Ini adalah perlindungan dasar untuk menghadirkan negara terhadap korban kecelakaan angkutan umum yang didasarkan pada UU 33 tahun 1964,” tutur Amos.
Sementara itu, soal penyerahan jenazah, tim DVI mengaku siap menyerahkannya kepada pihak keluarga Okky.
Akan tetapi, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono mengungkapkan, tim DVI menunggu kesepakatan keluarga.
“Kami menunggu kesepakatan dari keluarga korban, karena salah satu alasannya dimungkinkan masih ada bagian-bagian lain dari korban yang bisa ditemukan ketika proses pengaturan, mungkin keluarga masih menunggu,” tutur Rusdi dalam kesempatan yang sama. (*)